CPNS Kota Pasuruan


Alhamdulillah alladzi bi ni’matihi tatimmus shalihat



وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Dan (ingatlah juga), tatkala Rabbmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih” (Qs. Ibrahim: 7).



Bagi yang sudah membaca postingan pertama saya di blog ini, pasti tahu apa impian terbesar saya dari kecil. Ini dia ceritaku. Menulis blog pertama kali ketika lulus SMA dengan segala kegalauannya tentang masuk universitas. Kalau baca tulisan pertama kali, agak malu juga sih wkwk, bisa-bisanya nulis segamblang itu. Mana tulisannya berantakan, spasi enter panjang banget, typo, penuh emosi, emang masih bocah sih yak😂 Cuma tahu UNJ aja kalau mau jadi guru SD, ehh malah masuk UPI yang waktu itu cuma ikutan teman aja. Skenario Allah itu luar biasa indah. Dari yang gak pernah jauh dari orang tua, sekarang bisa sejauh ini. 

Dari sebuah cita-cita yang selalu aku dan kedua orang tuaku doakan, alhamdulillah tanggal 1 April kemarin segalanya semakin terwujud nyata, Maasya Allah Alhamdulillah, mau nangis rasanya. 
Penyerahan petikan SK CPNS oleh Wakil Walikota Pasuruan

Sekarang resmi nih jadi orang Pasuruan, dan sudah bergabung menjadi keluarga besar Pemerintahan Kota Pasuruan (nulisnya sambil merinding) ❤

Ada sebuah cerita di balik keberhasilan yang kucapai sampai sejauh ini. 

Awal September lalu, seperti yang sudah kuceritakan pada postingan sebelumnya, aku mengalami Keguguran . Dan ini cukup membuat aku dan suamiku semakin yakin kalau aku tidak usah bekerja lagi, cukup di rumah saja. Bahkan, sebelum proses kuretase  pun, suami sudah bilang kalau aku tidak usah ikut CPNS. Saat itu juga, aku langsung teringat dengan orang tua yang sangat mengharapkan anak-anaknya bisa menjadi seperti beliau, menjadi seorang Pegawai Negeri Sipil. Keesokan harinya kuberitahu orang tuaku tentang harapan suamiku yang ingin aku di rumah saja dan tidak mengikuti test CPNS. Orang tuaku sangat mengerti dengan keadaan kami, dan  menyetujui kehendak suamiku. Asal aku sehat, rumah tangga kami bahagia. Tapi, hatiku masih belum lega. Aku membuat keputusan sendiri dengan mempertimbangkan harapan orang tua, cita-citaku sedari kecil, juga kebahagiaan suamiku jika nanti aku bisa diterima dalam test ini. 
Dengan nada yang lebih lembut kuterangkan pada suamiku agar mengizinkan aku mengikuti prosesnya sekali ini saja, untuk menenangkan hati orang tuaku. Kalau tidak masuk yasudah berarti belum rezeki dan yang paling penting aku sudah mencoba. Dengan pengertian yang kuberikan, Alhamdulillah Allah melembutkan hati suamiku dengan memberi izin melakukan serangkaian proses test masuk CPNS. 

Aku tahu, menjadi CPNS itu tidaklah mudah, banyak orang yang test berulang-ulang tetap gagal. Aku yang sudah mendapatkan izin dari suami dan orang tua ini, tentu tidak mau menyia-nyiakan kesempatan ini. 

Setelah pulih dari kuretase, waktu itu masih simpang siur kapan pembukaan pendaftaran tes CPNS, aku sudah mulai membuka buku kembali. Kuingat setelah lulus kuliah, aku diajak ibu ke Gramedia, lalu disuruh cari buku latihan CPNS, dan itu tahun 2015 aku gak tahu kalau sedang moratorium penerimaan CPNS, sudah dibaca baik-baik taunya gak ada pembukaan. Akhirnya bukunya cuma ditaruh dirak buku. 
buku yang dibelikan ibu sehabis wisuda
Buku inilah satu-satunya yang menjadi panduanku pertama kali belajar, Alhamdulillah terima kasih Ibu ❤ Pas suami ngeliat aku belajar dari buku lama, tanpa sepengetahuanku, ia mencari materi yang lebih lengkap juga yang ia rasa dulu ketika ia test keluar dalam soalnya. Suamiku sudah menjadi PNS Kabupaten Pasuruan tahun 2014, tepat sebelum moratorium. Di printkan banyak lembaran materi yang memang melengkapi buku yang sedang kubaca. Ya Allah Suamiku baik sekali 😭

Jam belajar ku selama dari pertengahan September sampai Akhir Desember seperti ini:
  • Ketika jam isitirahat sekolah, sesekali kubuka materi yang sudah dibuatkan suami.
  • Siang pulang sekolah, harus selalu tidur siang untuk mempersiapkan belajar di malam hari
  • Sore hari, membuka materi dari youtube. Didengerin aja materi TWK.
  • Malam hari, ada les anak-anak sampai pukul 8. Habis itu baru bertempur yang sebenarnya. Jadi, suami juga sudah mencarikan simulasi 100 soal test, dan itu ku kerjakan maksimal 90 menit. Selesai dikerjakan, lihat kunci jawaban dan menelusuri kesalahan-kesalahan. Jika belum mengerti, buka youtube kembali mencari materi yang serupa. Lalu catat semuanya. 
  • Biasanya selesai sampai pukul 12 malam. Baru bisa tidur dengan nyenyak. 
  • Keesokan harinya belajar dari apa yang sudah dicatat dari belajar tadi malam. 
Iyak, begitu terus selama hampir tiga bulan. Pernah bosan? ya pastinya pernah. Dua tiga hari gak belajar, tapi rasanya jadi takut dan nyesal seperti sudah menyia-nyiakan kesempatan dari Orang tua dan suami. Akhirnya semangat belajar lagi. Sampai-sampai, aku print di kertas F4 yang tulisannya "CALON PNS KOTA PASURUAN" capslock dan bold yaa sodara-sodara! terus ditempel di lemari yang biasa tempat ngaca sehari-hari, supaya ingat sama tujuan awal. 

Aku sebodo amat itu sama omongan orang yang bilang, aku ikutan test cuma iseng ehh gak taunya lulus. Aku paham banget, diriku ini bukan orang pintar, makanya harus belajar yang bener! Lengah sedikit, kesempatan hilang. Orang-orang yang gak pakai belajar, dan bisa lulus itu memang sudah dianugerahi Allah kepintaran yang luar biasa, beda dengan aku yang harus jungkir balik belajar dulu baru bisa lulus. Sama halnya dengan postingan awalku yang galau SNMPTN karena melihat soal-soal yang sulit. Sudah menyerah di awal tapi tetap disemangati orang tua. Dan akupun tetap belajar mati-matian. Akhirnya Alhamdulillah bisa lulus tes SNMPTN. Mungkin orang yang gak perlu belajar keras tapi bisa lulus itu, kualitas ibadah mereka juga jauh di atas ku. Makanya aku juga wajib berdoa tanpa putus, agar segala perjuanganku tidak sia-sia. Mau segimanapun kuatnya usaha, tetap akan kalah dengan doa kan ya 😊 Akupun yakin, orang tua dan suami yang semula menginginkan aku tetap di rumah, pasti juga ikut mendoakanku setelah melihat perjuanganku ini. 

Tes SKD selesai, skor ku tidak begitu tinggi, juga tidak lulus passing grade. Tapi tetap di Alhamdulillah-in aja. Ini hasil dari perjuanganku saat itu. Suami juga meyakinkan aku pasti lulus ketahap selanjutnya. Alhamdulillah pula, ada kebijakan mengenai passing grade setelahnya, jadi aku diputuskan bisa ikut ke langkah selanjutnya. 

Yang kurasakan sejauh ini, test CPNS tidak seperti yang banyak orang katakan tentang harus punya kenalan pejabat dan bayar biaya sogokan supaya bisa lulus. Deuhh, apalah aku yang cuma sebutir debu di Gurun Sahara. Di Kota Pasuruan aja baru dua tahun, gak kenal pejabat sama sekali, jabatan tertinggi yang kukenal cuma kepala sekolah 😂 Jadi, ini benar-benar murni hasil kerja keras dan doaku beserta orang-orang terdekatku. CPNS Kota Pasuruan, CPNS 2018 BERSIH!

Kualitas belajarku masih sama seperti di awal untuk test SKB, test terakhir. Doa makin kenceng. Pokoknya selalu merasa kalau inilah belajar yang terakhir kalinya. Ini kesempatan terakhir. Jangan di sia-siakan kepercayaan dari orang banyak. 

Jadwal SKB keluar, bertempat di Jember. Jauh yaaaa 😃 Sempat bingung mau gimana karena terlalu jauh. Suami pun ada kuliah yang tidak bisa ditinggalkan. Ehh tiba-tiba teman sewaktu mengajar di sekolah pertama, menghubungiku dan mengajak berangkat bersama. Ya Allah... ada aja jawaban dari segala kegalauan. Makanya, kalau curhat itu langsung ke Yang Maha Pemberi, jadinya langsung diberikan jawabannya lewat perantara orang lain. Terharu banget sih waktu itu. Sebenarnya waktu SKD dulu, ia juga menawarkan berangkat bersama, tapi sayangnya kami berbeda hari. Aku hari Kamis, mereka hari Jumat. Kalau SKB ini hanya berbeda sesi, aku sesi pagi mereka sesi siang. Alhamdulillah.

ini dia yang mengajakku berangkat bersama 
Emang dasarnya, kalau orang baik pasti Allah beri balasan yang baik juga. Mereka yang baik-baik ini juga lulus bersamaku setelahnya. Seperjuangan sewaktu mengajar, seperjuangan SKD, SKB, seperjuangan pemberkasan pula. Alhamdulillah menikmati hasilnya bersama-sama pula sekarang. 

Ketika pengumuman lulus CPNS, semuanya turut bahagia. Suami dan mertuaku mengatakan bangga terhadapku, orang tuaku menelpon tidak berhenti mengucapkan syukur Alhamdulillah. Aku melakukan ini semua bukan semata-mata ingin mengejar ambisiku. Tapi juga ingin membahagiakan serta membanggakan orang-orang yang kusayangi. Melalui kerja kerasku, aku bisa mewujudkan semuanya sekaligus. 

Akupun bangga pada diriku sendiri. Setelah banyak kesedihan yang kubuat untuk orang tua dan suami, kini aku bisa membuat mereka bahagia kembali. Kerja keras orang tua menyekolahkanku sampai sarjana, tidak kusia-siakan.


Setelah selesai penyerahan SK, aku kembali ke sekolah dan menemui siswa-siswaku. Aku juga sangat berterima kasih kepada mereka yang juga banyak mendoakanku sampai saat ini. Waktu aku sibuk belajar di kelas ketika jam istirahan, anak-anak banyak bertanya aku ini belajar apa? masa bu guru belajar? wkwk kan polos banget yak.. Mereka juga selalu kuminta menyebutkan namaku seusai solatnya, mendoakan agar aku bisa lancar dalam segala rangkaian test hingga bisa lulus CPNS. Alhamdulillah, semoga kalian semua menjadi anak-anak yang sholeh sholeha dan semakin sukses, aamiin.
ada tiga orang yang tidak masuk
Dannn menjelang pembagian sk, aku berkenalan dengan kawan seperjuanganku setelah ini. Kami yang diterima di sekolah yang sama. Maasya Allah dikenalkan dengan orang-orang yang baik pula ❤



Selalu percaya sama kalimat, "Hasil tidak akan pernah mengkhianati proses"
So, enjoy the process 

Ada yang mau berbagi pengalaman tentang nikmatnya bersyukur dan berproses?
Silakan ceritakan di kolom komentar ❤

Posting Komentar

8 Komentar

  1. alhamdulillah, selamat ya. Semoga berkah, menjadi guru yang berkompetensi tinggi, mencerdaskan generasi penerus bangsa!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih suamiku tersayang!!! Ya Allah, bersyukur banget dijodohkan dengan orang yang selalu mendukung <3 Insya Allah nikmat lainnya menunggu kita, sayang. Aamiin.

      Hapus
  2. Selamat ya Ana, senengnyaaaa...

    BalasHapus
  3. Bu Anna keren semangatnya.....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Bu Murni, teman seperjuangan di sekolah sekarang :*

      Hapus
  4. Bu Anna keren semangatnya.....

    BalasHapus