Keguguran :'')


رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ
“Robbi hablii minash shoolihiin”
[Ya Rabbku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh]”. (QS. Ash Shaffaat: 100)

Di blog ini memang belum pernah ku ceritakan tentang aku yang telah ditinggal oleh dua anakku. Tapi ceritaku tentang dua anak-anakku sudah akan diterbitkan. Nanti, akan aku share bisa didapatkan dimana ceritaku itu.
Jadi, ayat di atas adalah salah satu doa yang aku dan suamiku favoritkan semenjak menikah dua tahun lalu. Apapun yang terjadi selama ini, kami selalu berusaha mensyukuri semuanya, termasuk adanya seorang anak.
8 bulan setelah aku mengalami keguguran, kami kembali mendapatkan amanah yang luar biasa. Awal September 2018, test pack ku menunjukkan hasil garis dua pertanda aku positif hamil. September ceria, kini bukan lagi sebuah lirik lagu yang melegenda, tapi memang sebuah kenyataan. Septemberku dan suamiku benar-benar ceria sekarang 
Qadarullah, masih di awal September tepatnya tanggal 6 malam, perutku sakit tidak karuan, tidak tertahankan. Saat itu, justru yang kupikirkan bukanlah perutku, melainkan janin yang ada di rahimku. Pikiran semakin kacau, perut semakin sakit, ditambah ada rasa seperti lendir yang keluar, setelah diperiksa ternyata benar saja, ada darah merah kecoklatan yang menempel. Tidak berpikir panjang, suami langsung menyiapkan surat-surat penting, pakaian, minuman, lalu aku dibawa ke rumah sakit terdekat.  Sepanjang jalan, aku terus mengucapkan syukur Alhamdulillah mempunyai suami yang siaga kapanpun, dimanapun.
Sesampainya di ruangan IGD aku ditanganin cepat oleh perawat, dan setelah ditanyai berbagai pertanyaan, dengan segera aku dibawa ke ruang tindakan. Di dalam ruangan aku masih juga ditanyai banyak pertanyaan sambil diperiksa perut dan tempat keluar darah. Selesainya, aku harus uji ulang test pack agar semua lebih yakin kalau aku benar-benar sedang hamil. Pasti saja, hasilnya adalah garis dua jelas. Aku kembali ditinggal oleh perawat. Di sebelah kasurku, ada seorang ibu yang sepertinya siap untuk melahirkan, sedang dipasang alat rekam jantung bayi. Hampir 30 menit aku mendengar detak jantung bayi yang keras, hatiku semakin hancur. Teringat bayiku yang ku sayang, kini telah bersama penciptanya.
Perawat datang sambil mengatakan pesan dokter, bahwa, aku masih dalam keadaan yang aman. Masih boleh pulang dulu, besok harus kontrol ke poli kandungan. Akhirnya malam itu juga aku pulang kembali dengan membawa dua obat penguat kandungan.
Keesokan harinya tanggal 10, tiba saat kontrol ke poli, dengan hari was-was, juga pendarahan yang belum berhenti. Berangkat pagi, ternyata antrian juga sudah ikut mengular panjang. Suami selalu siaga menemani dan menjaga agar istrinya ini tidak sampai kelelahan. Hampir pukul setengah 12 siang, namaku kembali dipanggil perawat untuk menjalani pemeriksaan. Di dalam poli kandungan ternyata masih juga antre. Tapi, demi kesehatan buah hatiku, aku tidak boleh hilang semangat.
Tiba saatnya aku diperiksa oleh dokter. Dokter menyiapkan alat USG, perawat memeriksa jalan lahir yang memang sudah banyak darahnya. Sambil menaruh alat USG di atas perutku, dokter bilang bahwa saya memang sudah keguguran spontan, hanya tinggal kantung rahim saja, harus segera di kiret. Allahu Akbar!!! penantian panjangku harus berujung di ruang tindakan kiret lagi? lemah, lemas, sakit hati aku mendengarnya. Kemudian, suami diminta mendengar penjelasan dari perawat tentang keadaan rahimku sambil diperlihatkan hasil USG. Penjelasan yang sama dengan dokter yang menginginkan aku untuk segera dikuretase.
Saat itu dengan airmata berjatuhan, aku meyakinkan suamiku untuk pulang dulu, jangan langsung ambil tindakan. Aku masih yakin janin dikandunganku masih ada, dia masih sehat-sehat saja. Aku dan janinku sama kuatnya. Akhirnya kami boleh pulang dulu, tetapi kalau terjadi sesuatu bisa langsung datang ke IGD karena sudah diberikan catatan-catatan lengkap oleh perawat.
Aku belum bisa menyelesaikan kisah ini, sekarang tanggal 12, aku masih mengalami pendarahan, niatnya nanti sore akan pergi kebeberapa dokter praktek agar aku yakin dengan semua kenyataan ini. Doakan aku supaya hasil yang terbaiklah yang dinyatakan dokter nanti 

Posting Komentar

1 Komentar